Implementasi Budaya 5S untuk Meningkatkan Sopan Santun dan Kedisiplinan Siswa Kelas VII di SMP Negeri 4 Kedungbanteng

Indahnya Hidup dengan Berbudaya 5S di lingkungan sekolah




Abstrak

Pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam pembentukan generasi muda. Penelitian tindakan ini dilatarbelakangi oleh temuan masalah pada siswa kelas VII baru di SMP Negeri 4 Kedungbanteng, yaitu rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan yang ditandai dengan membuang sampah sembarangan, serta penggunaan bahasa Jawa ngoko kepada guru yang menunjukkan kurangnya pemahaman sopan santun. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan dan menanamkan adab serta sopan santun pada siswa. Metode yang digunakan adalah sosialisasi tata tertib sekolah secara intensif dan penguatan materi adab melalui pembelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai sopan santun, perbaikan dalam penggunaan bahasa sehari-hari, serta keberhasilan internalisasi budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam interaksi di lingkungan sekolah.

Kata Kunci: Budaya 5S, Sopan Santun, Kedisiplinan, Pendidikan Karakter, Siswa Kelas VII

1. Pendahuluan

Masa transisi dari Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan fase adaptasi yang krusial bagi siswa. Pada tahap ini, siswa tidak hanya beradaptasi dengan lingkungan akademik yang baru, tetapi juga dengan norma sosial dan budaya yang berlaku di jenjang yang lebih tinggi. Di SMP Negeri 4 Kedungbanteng, teridentifikasi beberapa tantangan perilaku pada siswa kelas VII baru yang memerlukan perhatian khusus.

Fenomena yang paling menonjol adalah dua masalah utama. Pertama, kurangnya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan lingkungan, yang terlihat dari kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya. Kedua, kurangnya pemahaman mengenai tata krama berbahasa, khususnya penggunaan tingkat tutur bahasa Jawa. Ditemukan banyak siswa yang menggunakan ragam bahasa ngoko saat berkomunikasi dengan guru, sebuah praktik yang dianggap kurang sopan dalam budaya Jawa. Masalah ini mengindikasikan perlunya intervensi untuk menanamkan kembali nilai-nilai kedisiplinan dan sopan santun sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Oleh karena itu, dirancang sebuah program yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut secara sistematis dan terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Metode Pelaksanaan

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diterapkan dua langkah strategis yang saling mendukung. Metode yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan tindakan (action research). Subjek dari program ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kedungbanteng.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

  1. Sosialisasi Tata Tertib Sekolah: Langkah pertama adalah memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai tata tertib yang berlaku di sekolah. Kegiatan ini tidak hanya sebatas pembacaan aturan, tetapi juga meliputi diskusi mengenai filosofi dan tujuan dari setiap aturan, terutama yang berkaitan dengan kebersihan dan ketertiban. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya patuh karena takut sanksi, tetapi karena memahami pentingnya aturan tersebut untuk kenyamanan bersama.

  2. Penguatan Materi Adab dan Sopan Santun: Langkah kedua adalah memberikan materi tambahan yang terintegrasi mengenai adab, sopan santun berbicara, dan etika pergaulan. Penekanan khusus diberikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

    • Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajarkan penggunaan bahasa formal dan non-formal yang baik dan benar dalam berbagai konteks sosial.

    • Dalam pelajaran Bahasa Jawa, guru secara khusus memberikan materi tentang unggah-ungguh basa (tingkat tutur bahasa), menjelaskan perbedaan penggunaan ragam ngoko, krama madya, dan krama inggil, serta kapan dan kepada siapa ragam bahasa tersebut harus digunakan.

3. Hasil dan Pembahasan

Setelah program dilaksanakan selama periode tertentu, diperoleh hasil yang positif dan signifikan. Perubahan perilaku siswa diamati dan dievaluasi, dengan temuan sebagai berikut:

  1. Peningkatan Pemahaman dan Kesadaran: Siswa menunjukkan pemahaman yang jauh lebih baik mengenai konsep sopan santun dan kedisiplinan yang diharapkan oleh sekolah. Mereka mampu membedakan antara perilaku yang pantas dan tidak pantas, baik dalam tindakan maupun ucapan.

  2. Perbaikan dalam Penggunaan Bahasa: Terjadi perubahan nyata dalam cara siswa berkomunikasi. Penggunaan bahasa Jawa ngoko kepada guru berkurang drastis, digantikan dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik atau bahasa Jawa krama yang sesuai. Ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan oleh guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa berhasil diserap dan diterapkan.

  3. Internalisasi Budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun): Dampak paling terlihat adalah mulai terbentuknya kebiasaan baru di kalangan siswa yang sejalan dengan budaya 5S. Siswa menjadi lebih ramah, tidak ragu menyapa guru, mengucapkan salam, serta menunjukkan sikap yang lebih sopan dan santun dalam interaksi sehari-hari. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya juga meningkat sebagai cerminan dari kedisiplinan dan rasa memiliki terhadap lingkungan sekolah.

4. Kesimpulan

Implementasi program yang terdiri dari sosialisasi tata tertib dan penguatan materi adab melalui mata pelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan dan sopan santun siswa kelas VII baru di SMP Negeri 4 Kedungbanteng. Pendekatan yang terintegrasi antara aturan formal dan pembelajaran kontekstual mampu mengubah perilaku siswa secara positif. Keberhasilan internalisasi budaya 5S menjadi indikator utama bahwa nilai-nilai karakter telah mulai tertanam dalam diri siswa. Disarankan agar program serupa dapat diterapkan secara berkelanjutan setiap tahun ajaran baru untuk menjaga konsistensi budaya positif di lingkungan sekolah.


Penulis :

Cipto Waluyo, S.AP., S.Pd.Gr seorang Guru Pjok di SMP Negeri 4 Kedungbanteng.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Implementasi Budaya 5S untuk Meningkatkan Sopan Santun dan Kedisiplinan Siswa Kelas VII di SMP Negeri 4 Kedungbanteng"

Posting Komentar